Sabtu, 25 Oktober 2008

KH.NOER ALI TOKOH ULAMA DAN PEJUANG



Singa Bekasi julukan tersebut memang layak di berikan kepada KH Noer Ali, seorang Ulama besar yang terlahir dari keluarga Petani. Semangat Nasionalisme yang membara dalam dadanya mampu mengobarkan semangat Perjuangan kepada masyarakat untuk melawan penjajah Belanda yang sejak lama menjajah tanah air.

Beliau memimpin lasykar Rakyat Bekasi melawan Belanda, pernah bergabung dan menjadi Komandan Batalyon III Barisan Hizbulloh . Kh Noer Ali namanya sangat dikenal oleh rakyat dan ditakuti Belanda karena keberanian dan jiwa patriotnya.

Beliau lahir di Desa Ujung Malang Bekasi tanggal 15 juli 1914 ayah beliu seorang petani bernama Anwar bin Layu dan ibunya bernama Maimunah. Cita cita yang dimilki oleh Kh Noer Ali sejak masa kanak-kanak adalah “membangan dan menciptakan perkampungan Surga”, sungguh suatu cita-cita yang sangat mulia yang terucap dari Kh Noer Ali kecil , beliau belajar dari mengaji alquran pada ayahnya dan kakaknya, usia lima tahun sudah mampu menghapul surat-surat pendek Alquran.

Menginjak usia 7 tahun Kh Noer Ali mengaji kepada Guru Maksum bekasi dan Guru Mughni, banyak sekali ilmu yang didapat dari kedua gurunya tersebut yang mendasari jiwanya dengan ruh-ruh keislaman , beranjak remaja Kh Noer Ali belajar kepada ulama besar di Betawi bernama Guru Marzuki disamping mempelajari ilmu-ilmu agama Guru Marzuki juga mengajari ilmu-ilmu beladiri , Hingga Beliau terkenal sakti dan tidak mempan ditembus peluru , bahkan Penjajah belandapun kesulitan menangkap Kh Noer Ali , sering menghilang dan tidak dapat dilihat oleh mata awam hingga masyarakatpun memberi gelar Kh Noer Ali sebagai” belut Putih” yang sangan licin.

Dengan semangat belajar yang tinggi Kh Noer Ali dengan Berat Hati Mengutarakan keinginannanya kepada ayahnya bahwa dirinya akan Menuntut Ilmu di Mekkah, Kh Noer Ali menyadari betul siapa ayahnnya yang hanya seorang Petani dan tidak mungkin memilki banyak uang untuk belajar Di Mekkah. Karena didorong rasa semangat belajar anaknya yag tinggi, ayahnya pun tak ingin mematahkan semangatnya , maka Ayahnyapun berusaha keras untuk mendapatkan Uang agar anaknya dapat belajar di Mekkah walaupun harus meminjam dan dibayar dengan di cicil selama bertahun-tahun. Dengan harapan kelak anaknya dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Tahun 1934 Kh Noer Ali akhirnya melanjutkan belajar Di Mekkah di madrash Darul u’lum, guru-guru beliau antara lain Syeck Ali al maliki, Syech Umar Turki, Syeck umar Hamdan Syech Ahmad Fathani dll. DiMekkah beliau bertemu dengan pelajar asal indonesia seperti Kh Masturo, Kh Sybro Malisi, Kh Hasbulloh dan masih banyak lagi. Hingga beliau memperakarsai membentuk himpunan Pelajar betawi dan Himpunan Pelajar Indonesia karena jiwa Nasionalisme dan prihatin melihat Bangsa Indonesia masih di jajah oleh Belanda. Bersama dengan rekan-rekannya Kh Noer Ali aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk mencari solusi dan dukungan bagaimana mengusir penjajah Belanda dari Bumi Indonesia.

Setelah enam tahun belajar di Mekkah Kh .Noer Ali mendirikan Pondok pesantren Attaqwa di ujung harapan Bekasi, disamping mengajar di pesantren Kh Noer Ali juga mengajak umat untuk angkat senjata melawan Penjajah Belanda, walaupun dengan senjata yang sangat sederhana namun banyak dari rakyat yang begabung dengan Kh Noer Ali untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Apalagi nama Kh Noer Ali sudah sangat terkenal dengan kesaktiaannya. Suatu Ketika beliau ditangkap Belanda hanya pasrah saja dan tidak melakukan perlawanan, Kh Noer Ali digring masuk kedalam Truk Tentara Belanda. Ditengah jalan KH noer Ali memohon kepada Alloh minta perlindungan, Bukan main kagetnya tentara Belanda yang mengawal Kh Noer Ali di dalam Truk, Kh Noer Ali menghilang begitu saja dalam pandangan mata tentara Belanda. Membuat Nyali Tentara Belanda semakin Ciut “Pimpinannnya saja sakti gimana dengan tentara Kh Noer Alinya????kata tentara Belanda. jatulah mental -mental tentara belanda dalam menghadapi Lasykar-lasykar yang diPimpin Kh Noer Ali.

Dan suatu ketika Kh noer Ali dan para lasykarnya bergerilya kedalam hutan, para lasykar terlihat sangat kelaparan karena berperang Gerilya dengan Pasukan Belanda, Saat intu Kh Noer Ali sholat selesai sholat minta kepada Alloh agar di berikan para lasykar tersebut makanan. Maka dengan mengulum dan merlemparkan secarik kertas ketanah tiba-tiba terbentang dihadapannya Nasi dan lauk pauknya, Subhanalloh…..

Dan Ketika masa perjuangan dengan Penjajah berakhir Kh Noer Ali kembali berjuang dibidang Dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. walaupun beliau Seorang Ulama besar beliau masih saja haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada Habib Ali Al habsyi Kwitang jakarta untuk bertabaruk.

Tanggal 3 may 1992 Kh Noer Ali wafat dalam usia 78 tahun. Masyarakat dan para ulama merasa sangat kehilangan sosok ulama dan pejuang yang telah banyak berjasa bagi negara. Maka tahun 2006 Pemerintah memberikan gelar pahlawan Nasional Kepada Kh Noer Ali dan Namanya pun di abadikan menjadi nama jalan Kh Noer Ali di kalimalang bekasi. Kini Pondok pesantrennyapun berkembang dengan Pesat .

Kamis, 16 Oktober 2008

HABIB MUHAMMAD BIN AHMAD AL MUHDHOR



Ulama Bondowoso kelahiran Hadro maut merupakan sosok ulama karismatik yang menjadi panutan masyarakat serta rujukan ilmu dari para ulama. Putra dari seorang ulama besar lahir di desa Quwairoh Hadro maut sekitar tahun 1280 H atau 1859 M. Ayah beliau bernama Habib Ahmad bin Muhammad al muhdhar seorang ulama besar di hadro maut. sejak kecil habib Muhammad bin Ahmad Al muhdhor menuntut ilmu dari ayahnya, kecerdasan dan penguasaan materi yang di berikan Ayahnya membuat Ayahnya merasa bangga terhadap putranya. Menginjak Remaja Habib Muhammad Muhdhor belajar kepada seorang Ulama dan Waliyulloh bernama Habib Ahmad bin Hasan Al athos. Gurunya walaupun buta namun mampu melihat dengan pandangan Batiniyyah yang telah dikaruniakan Alloh SWt.

Sewaktu Gurunya Habib Ahmad bin Hasan Al athos pergi ke suatu daerah untuk berdakwah , beliau mengajak Muridnya Habib Muhammad Al muhdhor untuk menemaninya. Mereka menunggang kuda bersebelahan, dalam perjalanan Habib Muhammad minta izin gurunya untuk membacakan Kitab Al Muhadzdzab karya Imam Abu Ishak. Dan sepanjang Perjalanan Habib Muhammad Al Muhdhor membaca Kitab Muhadzdzab sedangkan gurunya menyimak bacaan Muridnya sampai khatam. Selesai menghatamkan Kitab Muhadzadzab gurunyapun mendo’akan habib Muhammad al muhdhor .

Tahun 1886 M Habib Ahmad Al muhdhor ayah Habib Muhmmad al muhdhor meninggal dunia , Orang yang selama ini menjadi sugesti dan tempat mengadu telah dipanggil Alloh SWt. Setelah itu pula habib Muhammad al muhdhor mulai melakukan ritual Dakwahnya ke berbagai daerah. Gaya bahasa dan tutur kata yang lembut mampu meluluhkan hati setiap orang. Setiap kali daerah yang dikunjungi nya selalu ramai orang berbondong -bondong mengelilinginya untuk belajar kepadanya.
Setelah sekian lama melakukan ritual dakwahnya kebebagai daerah hingga akhirnya Beliau menetap di Bondowoso Jawa timur. Keharuman namanya serta kedalaman ilmu yang dimiliki mampu membuat simpatik masyarakat serta para ulama dari berbagai daerah Ditanah air. Salah seorang ulama Surabaya Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi sangat mengagumi habib Muhammad Al Muhdor hingga Menikahkan dengan salah seorang putrinya. Mertua dan Menantu yang memang seorang ulama bahu membahu untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada masyarakat, pendirian Madrasah Al Khaeiriyyah Surabaya dan darul Aitam Jakarta adalah juga merupakan usaha dari Habib Muhammad Muhdhor untuk mengajak para Donatur menyisihkan hartanya membangun tempat tersebut.

Majlisnya tak pernah sepi dari para Muhiibin yang menghadirinya , kepedulian Habib Muhammad al muhdhor terhadap ilmu sangat besar maka tak heran bila beliau mendapat tempat tersendiri di hati para ulama . tak jarang beliau menghabiskan waktunya untuk menelaah kitab -kitab dan mengajarkannya kepada umat. Perhatian beliau terhadap umatpun sangat besar, tak segan segan Habib Muhammad membantu kesulitan umat baik berupa materi mapun imateril. Begitupun terhadap tamu yang berkunjung ke rumahnya, beliau akan sambut tamu tersebut di depan pintu dengan senyumnya yang bersahaja, maka tak jarang para tamu yang berkunjung kerumahnya untuk datang kembali karena keramah tamahan yang dimilki Habib Muhammad Al muhdhor.



Tanggal 4 may 1926 Habib Muhammad al muhdhor Wafat setelah beberapa hari di rawat di Rumah sakit di surabaya, beliau meninggalkan 5 orang putra dan 3 anak perempuan. Masyarakat dan para ulama baik dari Ahli bait maupun ahwal merasa sangat kehilangan sosok ulama yang sangat perduli dengan umat. Beliau dimaqomkan disamping maqom mertuanya Habib muhammad al habsy.

Minggu, 17 Agustus 2008

KH.A SHOHIBUL WAFA ( ABAH ANOM SURYALAYA JAWA BARAT)



Sekitar tahun 2001 Salah seorang tetangga saya adalah pecandu Narkoba yang sangat kronis, Dan sayapun menyarankan kepada pihak keluarga untuk dititipkan Ke Pondok Pesantren Suryalaya untuk melakukan terapi pengobatan Yang di kenal dengan INABAH.inabah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab Annaba-yanibu ( mengembalikan) sehingga Inabah berarti pengembaliaan atau pemulihan , maksudnya adalah proses kembalinya seseorang dari jalan yang menjauhi Alloh kejalan yang mendekatkan ke pada Alloh.Walaupun saya belum pernah kesana dan bertatap langsung dengan pengasuh Pon-pes Suryalaya Namun saya Pernah mendengar keharuman dan karismatik Ulama pengasuh pesantren Suryalaya. dan Alhamdulillah sampai sekarang Tetangga saya telah sembuh dari pecandu narkoba,

Beliau adalah KH.Ahmad Shohibul wafa tajul arifin atau yang lebih di kenal dengan Abah Anom adalah sosok ulama karismatik di Jawa barat. Beliau lahir di Suryalaya tasikmalaya tanggal l 1 januari 1915. Putra dari seorang Ulama pendiri pondok -pesanten Suryalaya KH.Abdulloh Mubarok sejak kecil gemar sekali menuntut ilmu. Beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya di jawa barat. Kecerdasan dan bakat yang dimilki Oleh Abah Anom menjadikan Abah Anom mampu menguasai beberapa fan ilmu seperti Fiqih, tafsir , hadist , tashauf dan lain-lain. Tahun 1956 ayah beliau Kh Mubarok yang menjadi sprit baginya dalam menuntut ilmu telah berpulang kerahmatulloh, Hal ini menjadikan Abah Anom harus sepenuh hati mandiri dan ikhlas dalam memimpin Pondok Pesantren Suryalaya sepeninggalan ayahnya.

Aboh anom disamping menjadi Mursyid Tarekat Qodariyyah Naqsabandiyah, juga seorang ulama thasauf menurut Abah Anom subtansial dari ajaran Thasauf adalah mengembalikan ajaran-ajaran Islam kedalam konteks yang orginal , dan beliau sangat menolak ajaran thasauf yang cendrung mengabaikan syariat, karena menurut Abah Anom ilmu Syariat seperti Fiqih adalah merupakan jalan menuju Ma’rifat. Dalam menafsirkan Zuhud yang ada dalam Ajaran Thasauf abah Anom memiliki pandangan sendiri Menurut Nya Zuhud adalah“(qoshr al amal)/ Pendek angan-angan”tidak banyak menghayal dan berfikir realistis , beliau menolak sebagaian pendapat bahwa Zuhud Harus meninggalkan dunia, berpakian compang camping serta makan ala kadarnya. Menurutnya juga bahwa dengan meninggalkan Dunia akan membawa dampak bagi kemunduran umat Islam . Jadi menurut Abah Anom Bahwa Zuhud adalah seseorang mampu mengendalikan harta kekayaannya untuk digunakan di jalan Alloh semata. Dan mampu mengendalikan segala bentuk keinginanan - keinginanan yang akan menjerumuskan dirinya kedalam kesesatan.

Disamping itu juga Abah Anom menerapkan konsep ajaran thasaufnya dalam penyembuhan dan rehabilitasi penyakit kejiwaan serta pecandu Narkoba, Beliau mendirikan Pondok Inabah. Abah Anom menngunakan nama Inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkoba ,remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan mental .Konsep perawtan korban penyalahgunaan serta kenakalan Remaja adalah mengembalikan orang dari prilaku yang selalu menentang kehendak Alloh /gemar melakukan maksiat kepada prilaku yang sesuai dengan tuntunan agama dan kehendak Alloh

orang jiwanya sedang goncang dan terganggu, sehingga diperlukan metode pemulihan (inabah). Metode inabah baik secara teoretis maupun praktis didasarkan pada Al-Qur’an, hadits dan ijtihad para ulama, Metode ini mencakup :

Mandi Taubat

Menurunnnya Kesadaran anak binaan yang diakibatkan oleh minuman keras maupun Narkoba sehingga mengakibatkan mabuk dapat dipulihkan dengan mandi dan Wudhu’. Mandi dan whudu’ akan mensicikan tubuh dan jiwa sehingga siap untuk kembali menghada[ Alloh swt. Makna whudu itu sendiri ketika membasuh muka, mensucikan anggota tubuh yang mengekspresikan jiwa , mencuci lengan mensucikan perbuatan, membasuh kepala mensucikan otak yang mengendalikan seluruh aktifitas tubuh, membasuh kaki dan meucikan setiap langkah perbuatan dalam hidup

SHOLAT

Anak bina yang telah mandi dan disucikan dengan wudhu’ akan di tuntun untuk melaksanakan sholat baik yang fardhu maupun yang sunnah sesuai dengan Metode INABAH. Karena sholat adalah sarana komunikasi seorang Hamba kepada Tuhannya.

DZIKIR

Anak bina yang telah pulih kesadarannya dan telah mengerjakan sholat diajarkah Talqin Dzikir. Tidak hanya dimulut saja tetapi dipancarkan melalui Qolbu sehingga akan semakin menambah kesadaran bahwa dirinya hanyalah Hamba Allloh yang tidak berdaya apa-apa. Lantunan Dzikir yang diresapi kedalam Qolbu akan membuat anak didik selalu ingat akan sang penciptanya Alloh Swt

Sabtu, 21 Juni 2008

KH.MOCH TIDJANI JAUHARI (ULAMA INTELEKTUAL DARI MADURA)



Pengasuh Pondok Pesantren Moderen Al Amien Sumenep Madura Kh.Tidjani Djauhari lahir di Prenduan, Oktober 1945 Ayah beliu juga seorang ulama terkemuka bernama KH Achmad Djauhari Chotib ibunya bernama Nyai maryam Abdullah. Sejak Kecil Kh Tidjani mendapat gembelengan dan tempaan ilmu dari Ayahnya yang memang seorang ulama . Ayahnya mengirim beliau untuk menimba diberbagai pondok- pesanten diantaranya di Gontor Jawa Timur di bawah asuhan KH Zarkasyi. Kecerdarsan Kh Tidjani dalam menimba ilmu digontor telah membuat simpatik Gurunya hingga akhirnya menikahkan Kh Tidjani dengan Putrinya . Selepas digontor Kh Tidjani meningalkan Tanah air untuk melanjutkan studi di timur tengah di Jamiat Islamiyah Madinah dan Jamiat Malik Abdul aziz Mekkah hingga memperoleh gelar S2 , selama di timur tengah Kh Tidjani di percaya menjadi sekjen Rabithoh A’lam islami dan sering memberikan seminar serta diskusi -diskusi internasional keberbagai negara seperti Pakistan, Maroko , malaysia madinah dll.

Setelah sekian lama berada ditimur tengah Kh Tidjani kembali ketanah air untuk melakukan Dakwahnya, Keintelektualan yang dimiliki Kh tidjani telah memberikan suatu kontribusi tersendiri bagi masyarakat Madura, Beliau pernah mengundang hampir 150 ulama pesantren untuk belajar akses internet di pondok-pesantren Al amien, karena menurutnya ulama-ulama pesantren harus tahu juga informasi-informasi aktual dengan basis multimedia. Selain menjabat sebagai dewan pakar ICMI ,Beliau juga aktif di Ma’had A’ly Indonesia dan juga sebagai penggagas berdirinya BASSRA (badan silahturahim ulama pesantren se Madura). Sebagai seorang ulama dan tokoh Masyarakat madura Kh.Tidjani merasa memiliki tanggung jawab terhadap umat, beliau sadar bahwa budaya Paternalistik masih kental melekat pada masyarakat Indonesia, maka konsekwensinya peran dan tanggung jawab nya menjadi sentral signipikan. Dan beliu juga sangat memperhatikan pentingnya pendidikan bagi masyarakat.
Kamis tanggal 27 september 2007 sekitar pukul 02.00 dini hari Kh.Tidjani meninggal dunia, Masyarakat telah kehilangan sosok ulama yang selama ini menjadi tempat mengadu dari berbagai persoalan, tangisan dari para murid-murid beliau mengiringi ketempat peristirahatan terakhirnya. Suasana duka menyelimuti komplek Pondok-pesantren Al amien terbayang sosok Kyai yang selama ini menjadi pembimbimnya dalam menimba ilmu selamat jalan kyai…semoga Alloh swt menempatkannnya di tempat yang mulia.Aminn

Sabtu, 17 Mei 2008

SYECK MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI ULAMA BANJARMASIN KALIMANTAN



Nama lengkap beliau Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah bin Abdur Rahman al-Banjari bin Saiyid Abu Bakar bin Saiyid Abdullah al-’Aidrus bin Saiyid Abu Bakar as-Sakran bin Saiyid Abdur Rahman as-Saqaf bin Saiyid Muhammad Maula ad-Dawilah al-’Aidrus, dan seterusnya sampai kepada Saidina Ali bin Abi Thalib dan Saidatina Fatimah bin Nabi Muhammad SAW. Lahir di Lok gabang tanggal 19 maret 1710 M ,Sebagaimana kebiasaan Ulama-ulama dahulu selalu menaruh Kota tempat tinggal dibelakang nama, seperti, Al bantani yang berasal dari banten , Al fadani yang berasal dari Padang begitupun Al Banjari yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan. Kemasyhuran Ulama ulama yang berasal dari Indonesia di Mekkah terbilang cukup banyak, sebut saja Syech Nawawi Al bantani , Syech Abdul shomad al Palembani, Syech Arsyad Al banjari dan masih banyak lagi ulama-ulama yang berasal dari Nusantara cukup terkenal di mekkah, Bahkan Syech Nawawi Albantani setelah sekian lama berdakwa di Tanah kelahirannya, beliau kembali keMekkah sampai akhir hayatnya.

Syech Arsyad Albanjaripun sangat terkenal dimekkah karena keluasan ilmu yang dimiliki teutama ilmu Qiraat, Bahkan Beliau mengarang Kitab Qiraat 14 yang bersumber dari dari Imam Syatibi dan uniknya kitab tersebut setiap Juz dilengkapi dengan kaligarafi khas Banjar . Karya lainnya yang cukup termasyhur dikalimantan adalah kitab Fiqih Sabilal Muhtadin dan juga menjadi rujukan Ulama-ulama di jawa.

Pada suatu hari, tatkala Sultan Kerajaan Banjar (Sultan Tahmidullah) mengadakan kunjungan ke kampung-kampung, hingga sampailah sang Sultan ke kampung Lok Gabang. Alangkah terkesimanya Sang Sultan manakala melihat lukisan yang indah dan menawan hatinya. Maka sang Sultan bertanya, siapakah pelukisnya, lalu ia mendapat jawaban bahwa Muhammad Arsyad adalah sang pelukis yang sedang dikaguminya. Mengetahui kecerdasan dan bakat sang pelukis, terbesitlah di hati sultan, sebuah keinginan untuk mengasuh dan mendidik Arsyad kecil di istana. Usia Arsyad sendiri ketika itu baru sekitar tujuh tahun.

Sultanpun mengutarakan keinginan hatinya kepada kedua orang tua Muhammad Arsyad. Pada mulanya Abdullah ayah dari Syech Arsayd Al banjari dan istrinya merasa enggan melepas anaknya tercinta. namun demi masa depan sang buah hati yang diharapkan menjadi anak yang berbakti kepada agama, negara dan orang tua, maka diterimalah tawaran sang sultan. Kepandaian Muhammad Arsyad dalam membawa diri, sifatnya yang rendah hati, kesederhanaan hidup serta keluhuran budi pekertinya menjadikan segenap warga istana sayang dan hormat kepadanya. Bahkan sultan pun memperlakukannya seperti anak kandung sendiri.

Menginjak dewasa Syech Arsyad al banjari belajar di Mekkah selama kurang lebih 30 tahun beliau diantara guru-gurunya adalah Syeck Athaillah al Misri Pengarang Kitab Tashauf Al Hikam, Syech Abdus Shomad AlPalembani, Syech Yasin Al Yamani . Selama belajar Syech Muhammad Al abanjari telah menguasai berbagai Disiplin Ilmu dan telah memperoleh beberapa Ijazah Sanad dari guru-gurunya.

Durasi masa belajar di Mekah dan Madinah yang demikian lama serta banyaknya jumlah pelajaran dan jenis kitab dipelajari, dan kapabilitas ulama tempatnya berguru menjadikan Syeikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari akhirnya menjadi seorang ulama besar tanah Jawa.

Sekitar tahun 1772 M Syech Muhanmmad Arsyad Al Banjari minta ijin kepada guru-gurunya untuk kembali kekampung Halamannya Di banjarmasin Untuk melakukan dakwah dan syiar islam. Dan sebelum kembali ke Kalimantan syech Muhammad Arsyad sempat singgah dan bermalam di Jakarta di rumah salah seorang temannya Sewaktu belajar di Mekkah bahkan beliau sempat memberikan petunjuk Arah Qiblat Masjid Jembatan Lima jakarta . Setelah beberapa lama di Jakarta Beliau kembali ke Banjarmasin untuk berdakwah.

Kepedulian Syech Muhammad Arsyad Albanjari kepada Masyarakat banjar yang hidup dibawah garis kemiskinan , membuat beliau berinisiatif bahwa dakwah tidak cukup hanya memberikan nasehat, mengajar saja Namun beliau coba mengangkat taraf hidup Masyarakat Banjar dengan melakukan Program Irigasi untuk meningkatkan hasil panen dan mengubah lahan-lahan yang non produktif menjadi lahan produktif. Dan Hasilnya pun cukup menggembirakan dan membawa mamfaat yang besar bagi masyarakat.

Selama 41 tahun Syech arsyad Al banjari melakukan dakwah pada masyarakat banjar dan berhasil mencetak murid-murid yang mampu meneruskan perjuangan dakwahnya , dan beliau juga sering mengirim murid-murid nya untuk Hijrah dan berdakwah di daerah yang masyarakatnya haus akan ilmu-ilmu agama. Disamping itu pula beliau banyak menulis kitab diantara karya-karya beliau adalah”

1. Tuhfah al-Raghibin fi Bayani Haqiqah Iman al-Mu’minin wa ma Yufsiduhu Riddah al-Murtaddin, karya pertama, diselesaikan tahun 1188 H./1774 M.
2. Luqtah al-’Ajlan fi al-Haidhi wa al-Istihadhah wa an-Nifas an-Nis-yan, diselesaikan tahun 1192 H./1778 M.
3. Sabil al-Muhtadin li at-Tafaqquhi fi Amri ad-Din, diselesaikan pada hari Ahad, 27 Rabiulakhir 1195 H./1780 M.
4. Risalah Qaul al-Mukhtashar fi ‘Alamatil Mahdil Muntazhar, diselesaikan pada hari Khamis 22 Rabiul Awal 1196 H./1781 M.
5. Kitab Bab an-Nikah.
6. Bidayah al-Mubtadi wa `Umdah al-Auladi
7. Kanzu al-Ma’rifah
8. Ushul ad-Din
9. Kitab al-Faraid
10. Kitab Ilmu Falak
11. Hasyiyah Fathul Wahhab
12. Mushhaf al-Quran al-Karim
13. Fathur Rahman
14. Arkanu Ta’lim al-Shibyan
15. Bulugh al-Maram
16. Fi Bayani Qadha’ wa al-Qadar wa al-Waba’
17. Tuhfah al-Ahbab
18. Khuthbah Muthlaqah

Pada tahun 1807 M syech Arsyad al banjari dipanggil alloh Swt dan beliau diamakamkan di Kalampayan Kalimantan.

Minggu, 20 April 2008

HABIB SHOLEH BIN MUHSIN AL HAMID ( TANGGUL JEMBER JAWA TIMUR)



Beliau adalah Seorang wali qhutub yang lebih dikenal Dengan nama habib Sholeh Tanggul, Ulama Karismatik yang berasal dari Hadro maut pertama kali melakukan da’wahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M dan menetap di daerah tanggul Jember Jawa timur. Habib Sholeh lahir tahun 1313 H dikota Korbah , ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad juga seorang tokoh Ulama dan Wali yang sangat di cintai masyarakat , Ibunya bernama Aisyah ba umar.

Sejak Kecil Habib sholeh gemar sekali menuntut ilmu , beliau banyak belajar dari ayahandanya yang memang seorang Ahli ilmu dan Tashauf , berkat gembelengan dan didikan dari ayahnya Habib sholeh memilki kegelisahan Batiniyah yang rindu akan Alloh Swt dan Rindunya Kepada Rosululloh SAW, akhirnya beliau melakukan Uzlah ( Mengasingkan diri) selama hampir 7 tahun sepanjang waktu selama beruzlah Habib Sholeh memperbanyak Baca al quran , Dzikir dan membaca Sholawat . Hingga Akhirnya Habib Sholeh Di datangi Oleh tokoh Ulama yang juga wali Quthub Habib Abu bakar bin Muhammad assegaf dari Gresik, Habib Sholeh Diberi sorban hijau yang katanya Sorban tersebut dari Rosululloh SAW dan ini menurut Habib Abu bakar assegaf adalah suatu Isyarat bahwa Gelar wali Qhutub yang selama ini di sandang oleh habib Abubakar Assegaf akan diserahkan Kepada Habib Sholeh Bin Muhsin , Namun Habib sholeh Tanggul merasa bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat gelar Kehormatan tersebut. Sepanjang Hari habib Sholeh tanggul Menangis memohon kepada Alloh Swt agar mendapat Petunjuknya.

Dan suatu ketika habib Abyubakar Bin Muhammad assegaf gresik mengundang Habib sholeh tanggul untuk berkunjung kerumahnya , setelah tiba dirumah habib Abubakar Bin Muhammad assegaf menyuruh Habib Sholeh tanggul untuk melakukan Mandi disebuah kolam Milik Habib Abu bakar Assegaf , setelah mandi habib Sholeh tanggul di beri Ijazah dan dipakaikan Sorban kepadanya. Dan hal tersebut merupakan Isyarat Bahwa habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf telah memberikan Amanat kepada Habib sholeh tanggul untuk melanjutkan Da’wak kepada masyrakat.

Habib Sholeh mulai melakukan berbagai aktifitas dakwahnya kepada Masyarakat, dengan menggelar berbagai Pengajian-pengajian . Kemahiran beliau dalam penyampaian dakwahnya kepada masyarakat membuat beliau sangat dicintai , dan Habib sholeh Mulai dikenal dikalangan Ulama dan habaib karena derajat keimuan serta kewaliaan yang beliau miliki. Habib sholeh tanggul sering mendapat Kunjungan dari berbagai tokoh ulama serta habaib baik sekedar untuk bersilahturahim ataupun untuk membahas berbagai masalah keaganmaan, bahkan para ulama serta habaib di tanah air selalu minta didoakan karena menurut mereka doa Habib sholeh tanggul selalu di kabulkan oleh alloh SWt, Pernah suatu ketika habib Sholeh tanggul berpergian dengan habib Ali Al habsy Kwitang dan Habib ali bungur dalam perjalanan Beliau melihat kerumunan Warga yang sedang melaksanakan sholat Istisqo’ ( Sholat minta hujan ) karena musim kemarau yang berkepanjangan , lalu Habib sholeh Memohon kepada alloh Untuk menurunkan Hujan maka seketika itupula hujan turun. Beliau berpesan kepada jama’ah Majlis ta’limnya apabila do’a-doa kita ingin dikabulkan oleh Alloh Swt jangan sekali-kali kita membuat alloh murka dengan melakukan Maksiyat, Muliakan orang tua mu dan beristiqomalah dalam melaksanakan sholat subuh berjama’ah.

Habib Sholeh berpulang kerahmatulloh pada tanggal 7 sawal 1396 h atau sekitar tahun 1976, hingga sekarang Karomah beliau yang tampak setelah beliau meninggal adalah bahwa maqom beliau tidak pernah sepi dari para jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk berziarah apalagi waktu perayaan haul beliau yang diadakan setiap hari kesepuluh dibulan syawal ribuan orang akan tumpah ruah kejalan untuk memperingati Khaul beliau.;

→ No CommentsCategories: MANAKIB

Kamis, 10 April 2008

KH.MUHAMMAD THOWIL ( SOSOK ULAMA SEDERHANA DAN TAWADHU' DARI BANTEN)



KH.Muhammad Thowil yang akrab dipangil Abah Thowil Pendiri Pon-pes Assalamiyah yang berlokasi Didesa Curug Sari kopo Serang, lahir tanggal 11 januari 1923 . Beliau Murid dari Kh.Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. Penampilan yang sangat sederhana layaknya Masyarakat biasa namun Kapasitas keimuaan yang beliau miliki sangat Luas . Kemahiran beliau dalam mengajar Kitab-kitab salaf terutama Ilmu Gramar Bahasa Arab ( Nahwu shorof) dan Fiqih. Pesantren yang dirintisnya dari awal semula masih belum memiliki sekolah-sekolah formal namun kini berjalannya waktu, bertambah banyaknya minat masyrakat baik disekitar nya maupun yang berasal dari berbagai wilayah seperti jakarta, lampung dan palembang untuk menimba ilmu-ilmu agama plus mendapat pendidikan formal dari sekolah , Abah Thowil membangun secara bertahap sekolah-sekolah formal dari MI sampai MA bahkan sekarang telah memiliki perguruan tinggi Islam.

Abah thowil disamping mengajar kepada santrinya beliau juga mengajar kepada masyakarat sekitar , maka tak heran beliau begitu dekat dihati masyakarat Curug sari. Keramahan serta tutur bahasa yang lembut mampu meluluhkan Hati-hati manusia yang keras. Kalimat yang keluar dari mulut beliau penuh dengan Hikmah ilmu . Bahkan beliau tidak pernah memarahi para santrinya yang nakal secara langsung , dengan halus beliau ungkap teguran tersebut lewat ta’lim dengan menyebut sifulan. Dan santri yang merasa bersalah tentu akan merasakan teguran halus tersebut sampai merasuki sampai relung hati yang dalam.

Dalam setiap kali ta’lim Abah thowil dengan ciri khasnya selalu mengisap lintingan tembakau dan segelas kopi, wajahnya yang tampak mulai keriput dimakan usia namun tak memudarkan semangat beliau untuk terus mengajar kepada santri-santrinya, beliau ingin mewujudkan agar santrinya menanamkan nilai -nilai kebaikan lewat kesederhanaan. bukan kesederhanaan yang baik, bukan pula kebaikan yang sederhana tetapi kebaikan disemua bidang, untuk itulah abah Thowil membekali santrinya dengan nilai dasar kebaikan yaitu “Keihklasan”, Ihklas adalah tanpa pamrih .Jiwa keihklasan santri tampak menonjol daripada sikap-sikap lainnya. Semakin tebal jiwa keihklasan yang tertanam pada diri santri maka akan membuat santri selalu optimis dan semakin maju, semangat keihklasan membuat santri bersedia memulai usahanya dari NOL kembali, membuat santri rela berkorban demi agama dan bangsa. Hal ini dapat diteladani oleh Abah Thowil itu sendiri yang memiliki jiwa keihklasan yang tinggi , Kh.Muhammad Thowil yang tadinya tidak dikerumuni ratusan santri , menjadi rumahnya terjepit ditengah-tengah kamar santri. Seorang santi ikhlas belajar , belajat dengan tanpa pamrih , santri mengabdi tanpa pamrih, menolong tanpa pamrih , berjuang tanpa pamrih, Pola tanpa pamrih itulah ajaran dari Abah Thowil. Karena benar-benar tanpa pamrih , maka Kh.Muhammad Thowil selalu mendapat perkenan dihati setiap orang, mendapat penuh kepercayaan , menjadi tempat mengadu dan dijadikan pemutus kata.

Tanggal 06 feb 2003 Kh.Muhammad Thowil berpulang kerahmatulloh, Linangan air mata mengalir dari masyarakat dan santri-santri yang sangat mencintai beliau , kesederhanaan dan ketawadhuan belia telah menorehkan kesan yang mendalam di hati para santrinya. Semoga Alloh Menempatkan beliau ditempat yang mulia .aminnnn

Senin, 07 April 2008

MAULID AGUNG DI MAQOM HABIB HUSEIN BIN ABUBAKAR ALAYDRUS LUAR BATANG



Suasana dari ketahun ketahun yang tak pernah berubah dari peringatan maulid Nabi Muhammad saw di Luar Batang adalah ketika selesainya Acara Maulid Jamaah akan berebut hidangan Nasi kebuli walaupun hanya dapat menikmati sesuap saja, Hidangan khas timur tengah ( nasi kebuli) menjadi rebutan dari para jamah nyaris membuat suasana tidak tertib. Saya sendiri yang duduk manis menanti hidangan tersebut tidak kebagian karena banyaknya Jamaah yang tidak sabar ingain menikmati kebuli yang diyakini penuh keberkahan tersebut.


Acara di mulai sejak pagi pukul 09.00 dengan melantunkan qasidah serta sholawat nabi yang diiringi dengan Hadroh menambah rasa kerinduan terhapap Rosululloh dan shohibul Maqom Habib Husein bin abu bakar alaydrus. Dilanjutkan dengan Ziarah bersama dan pembacaan Maulid Simtut Duror, yang membuat saya sedih dalam peringatan Maulid kali ini ini yang biasa memberikan sambutan Sebagai pengurus Maqom Habib Husein bin abubakar alaydrus adalah Habib ali alaydrus namun beliau telah berpulang kerahmatulloh beberapa bulan yang lalu, masih terngiang dalam ingatan saya begitu menggeloranya , mengobarkan semangat ketika beliau memberikan sambuatan, kapasitas beliau yang memang bukan sebagai Mubaligh dan da’i namun pengabdian serta keihklasan sebagai pengurus maqom Habib husein bin abubakalaydrus patut diteladani.

Dari tahun ketahunpun sudah berkurang para habaib sepuh yang tampak dari peringatan Maulid kali ini , Kebanyakan dari mereka sudah berpulang kerahmatulloh dan sudah terlalu tua seperti Habib Umar al athos, Habib Syeck Ali al jufri ,dll. Namun kader kader Da’i muda dari Bany alawiyah sebagai penerus dari Risalah Perjuangan Rosululloh saw sudah mulai tampak seperi Habib Zindan bin novel yang kemaren memberikan taushiyah pada peringatan Maulid di masjid Luar batang, Habib Musthofa alaydrus, habib Munzir al Musawa , habib Hasan assegaf, Habib Ahmad bin ali asseegaf dll.

Momentum Maulid adalah merupakan hal yang sangat tepat jika mereka para ulama dan Habaib sebagai Kader-kader Da’i ilalloh berkumpul bersama sebagai ajang bersilahturahim sebagaimana yang telah dirintis Oleh para Pendahulu mereka. Agar tali ukhwat selalu terjaga dengan baik. Dan mudah-mudahan Para penerus Salafus Sholeh selalu di beri hidayah oleh Alloh Swt untuk tetap Istiqomah (komitmen) dalam mensyiarkan Agama Alloh dan melestarikan Sunnah Rosul

Senin, 24 Maret 2008

PERAYAAN MAULID AGUNG ROSULULLOH SAW DI KALIBATA




Perayaan Maulid Agung Rosululloh Saw yang diselenggarakan oleh Majelis Nurul Musthofa di kalibata 19 maret yang lalu , adalah fenomenal , Perayaan Maulid tersebut lain dari biasanya Kedatangan Habib Hasan bin Ja’far Assegaf selaku Pimpinan Majelis Nurul Musthofa beserta rombongan disambut dengan Riuh kembang api menerangi Langit Kalibata layaknya perayaan Tahun Baru . Gemuruh sholawat yang disenandungkan para Jama’ah membuat suasana begitu meriah seperti menyambut Lahirnya Rosululloh SAW.


Acara langsung dimulai dengan pembacaan Maulid Shimtut Duror yang dipimpin langsung oleh Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, begitu tiba waktu Mahalul Qiyam Riuh dentuman kembang api kembali bergema menerangi angkasa meyambut kelahiran Sang Nabi Agung Muhammad Saw. Begitu hanyut para jama’ah dalam sausana yang riuh yang dihadiri oleh ribuan Jamah dari berbagai Wilayah di Jabotabek, baik yang muda maupun yang tua baik yang alim maupun yang awam baik pria maupun Wanita semua larut dalam Suka cita Menyambut Kelahiran Manusia Agung Rosululloh Saw. Perayaan Maulid kali ini terasa Istimewa dengan Hadirnya seorang Ulama dari Malang Jawa timur Habib Abdurrahman Bin Abdulloh Bil faqih, beliau adalah Putra dari Seorang Wali qhutub Al ‘alamah al quthub Habib Abdulloh bil Faqih Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hadist Al Faqihiyyah


Pembicara pertama pada Perayaan Maulid di sampaikan Oleh Habib Abdurrahman bil Faqih terasa begitu menggetarkan hati para jama’ah, Nada bahasa yang terkadang pelan dan keras tak sedikit membuat jamaah terenyuh hatinya apalagi materi yang disampaikan menyangkut kehidupan Rosululloh Saw sebagai “Cahaya Manusia Pilihan” ( Nurul Mustofa) menambah kerinduan untuk berjumpa dengan Rosululloh SAW.

Acara dilanjutkan dengan Penceramah kedua yang disampaikan oleh Kh. Abdur rosyid Syafi’i dan ditutup dengan do’a serta dilanjutkan dengan berziarak kemakam Habib Ahmad bin Alwi Al hadadd ( Habib Kuncung) yang memang tak jauh dari tempat berlangsungnya peringatan Maulid.

Sungguh pengalaman yang menurut saya luar biasa yang baru pertama kali mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Nurul Musthofa begitu semarak dan meriah semoga kita semua mendapat syafa’at dari Rosululloh Saw karena cinta dan suka citanya merayakan kelahiran beliau.Amin

Sabtu, 08 Maret 2008

SYECH MUHAMMAD AL YA'QUBI AL HASANI ( ULAMA AHLI HADIST DARI DAMASKUS)




Buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, ungkapan tersebut memang pantas di berikan kepada Seorang Ulama dari Damaskus yang memiliki pengetahuan sangat Luas terutama di bidang hadist. Syech Muhammad Al ya’qubi Al hasani demikian nama dari Tokoh Ulama terkemuka Dari Damaskus Syria yang lahir tahun 1963 . Ayah dan kakek beliau seorang Ulama termasyhur dan menjadi Mufti dimasjid Jami’i Al Umawi. Ayahnya bernama Al alamah Assyech Ibrahim Al Ya’qubi . Sejak kecil Syech Muhammad mendapat gembelengan dari Ayahnya dan menanamkan kedisplinan yang sangat tinggi. Dalam mendidik dirinya ayahnya melakukan berbagai metode penghapalan Kitab-kitab Matan dan qasidah qaasidah sebelum mempelajari Kitab kitab Induk. Setelah hapal matan - matan tersebut barulah ayahnya mengajari berbagai disiplin ilmu Syari’at lainnya seperti Al muthawatho karya Iman Malik, Syarah Al manar , Tafsir Al Anasafi, Kitab Assanusiyyah dll.

Dan kecerdasan yang dimillki Syech Muhammad Al Ya’qubi sudah tampak dalam usia remaja semua catatan, ulasan serta komentar yang telah dipelajari dari ayahnya beliau susun dalam sebuah kitab yang bernama“Al lu’lu al maknum wa azzabarjad al mashun fiima qoro’tuhu ‘ala allamah al walid min kutub wa al funun”

kitab Tersebut menjadi pegangan beliau dalam menggali kajian-kajian keimuan lainnya. Dan beliau mendapat Ijazah keilmuan langsung dari ayahandanya. Disamping beliau belajar dengan ayahnya Syech Muhammad juga berguru kepada Ulama-ulama terkemuka lainnya seperti Syech Muhammad Abu Yusr Abidin , Syech Muhammad Zainal Abidin At Tunisi dan Syech Abdul aziz “uyun Assud. Kedalaman Ilmu yang dimilki oleh Syech Muhammad Al Ya’qubi telah diakui bahkan sejak usia 12 tahun beliau sudah mengajar dan seringkali menggantikan ayahnya memberikan ceramah di Majlis ilmu jika ayahnya berhalangan Hadir. Diusia 14 tahun beliau juga sudah dipercaya untuk Berkhutbah Jum’at , menginjak 17 tahun diangkat menjadi Khotib disalah satu masjid terbesar di kotanya.


syech-ibrahim-bin-ismail-al-yaqubi.jpg

Disamping Ahli dalam ilmu hadist Syech Muhammad Al ya’qubi Al hasani juga seorang Sufi dan pemimpin Tarekat Syadziliyyah yang didapat dari Ayahnya dan tergolong silsilah Dzahabiyyah ( silsilah emas) , setara dengan Tokoh Sufi termashur lainnya seperti Syech Ibnu Atho’ilah Pengarang Kitab Al Hikam yang banyak dikaji di Indonesia. Setelah sekian lama beliau mengajar Di majllis-majlis ta’lim tahun 1990 Syech Muhammad Al ya’qubi meninggalkan seluruh aktivitas pekerjaannya dinegrinya dan melakukan ritual pengembaraan yang dalam dunia Sufi dinamakan” Uzla”, beliau berkelana dari satu negara ke negara lain untuk menyebarkan dan mensyiarkan Islam terutama di Erofah banyak sekali warga Erofah yang masuk Islam dan tertarik terhadap Islam itu karena Sifat Syech Muhammad Al yaqubi dalam dalam menyampaikan Risalah -Risalah Islam dengan bercermin kepada Ahlak dari Rosululloh SAW , belia juga selalu memberikan sugessti kepada Umat Islam Untuk menteladani Ahklak mulia Rosululoh SAW yang membawa Rahmat bagi Seluruh alam. Label Islam Sebagai Teroris yang di Hembuskan oleh Dunia Barat bertolak belakang dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Karya karya beliau banyak dijual ditoko -toko Erofah seperti Amerika dan Australia, Beliau dianggap sebagai tokoh Fenomenal yang menggabungkan Ajaran Syri’at dengan Tasawuf dan menghidupkan kembali Kejayaan Islam Di masa Silam didunia Barat.


Syech Muhammad Al Ya’qubi Al hasani sekitar tahun 2006 pernah juga singgah di Indonesai dan melakukan kunjungan keberbagai Pesantren-pesantren serta Majelis majlis ta’lim, Banyak Para Ulama Di indonesia yang ingin bertemu dengannya dan meminta Ijazah Sanad hadist Karena Beliau Adalah Ulama Ahli Hadist yang memiliki sanad Bersambung sampai ke Rosulullh SAW. Disamping melakukan pertemuan dengan Para Para Ulama dan Habaib ,Syech Muhammad Al Ya’qubi juga melakukan Ritual Ziarah Kemaqom Para Wali, dan kebetulan di daerah tinggal saya terdapat Maqom Waliyulloh Al Habib Husein Bin Abu Bakar Al Idrus Luar Batang Jakarta, dan Beliau sempat berziarah Keluar Batang dan Sangat menyesal sekali saya tidak sempat bertemu dengan beliau, Saya juga tidak mengetahui kedatangan beliau yang datang secara tiba-tiba keluar batang. Mudahah mudahan dilain waktu Alloh pertemukan saya dengan beliau.aminn

Rabu, 20 Februari 2008

KH.SYAFI'I HADZAMI (SUMUR YANG TAK PERNAH KERING)



Muallim Syafi’i panggilan tersebut akrab di telinga murid-murid beliau. Kedalaman ilmu serta ketawadhuan beliau memang pantas rasanya bila KH.Syafi’i Hadzami mendapat julukan Muallim Jakarta, sejak muda beliau gemar sekali menuntut ilmu dan tak pernah merasa puas terhadap ilmu yang beliau miliki, maka tak heran bila beliau menguasai beberapa fan ilmu seperti Ilmu Fiqih, ilmu Falaq, ilmu Hadist , Ilmu Tauhid dan berbagai disiplin ilmu-ilmu lainnya. Salah satu Guru beliau yang sangat beliau Hormati adalah Syech Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani seorang Ulama terkemuka dari Mekkah yang bergelar Musnidud Dunya, dan guru- guru beliau lainnya adalahKyai Husain, K.H. Abdul Fattah, Ustaz Sholihin,Habib Ali Bungur, Habib Ali alhabsyi kwitang K.H. Ya’qub Sa`idi, .

Beliau Bernama Muhammad Syafi”i putra Bewati lahir pada tgl 31 jan 1931 ayahnya bernama Muhammad Saleh Raidi, gelar Hadzami diberikan oleh guru-guru dan para Ulama karena kedalaman ilmu yang beliau miliki dalam memahami serta menjelaskan masalah-masalah yang tergolong rumit untuk dipahami dan Muallim Syafi’i dengan mudah menjelaskan masalah-masalah tersebut dengan berbagai sumber referensi yang beliau miliki. Muallim Syafi’i mengajar dibeberapa majlis ta’lim di Jakarta bahkan menurut penuturan murid beliau sebelum meninggalpun Muallim Syafi’i Hadzami masih sempat mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad pondok pinang jakarta selatan,Majlis -majlis ta’limnya tak pernah sepi selalu dipadati oleh jamaah yang berasal dari berbagai kawasan Jabotabek bukan hanya dari kalangan umum saja yang mendatangi majlis beliau bahkan Para Ulama serta para Asaatidz turut hadir dalam menimba ilmu dari beliau. Waktu yang begitu berharga tidak beliau sia-siakan untuk hal hal yang tidak berguna, beliau pergunakan seluruh waktunya untuk mengajar dan membimbing umat, dan salah satu bentuk ketawadhuan beliau adalah beliau selalu menganggap guru terhadap para ulama dan para Habaib walaupun kapasitas keilmuan yang beliau miliki melebihi para ulama dimasanya. Beliau tekun selalu membaca dan menelaah kitab-kitab, karya beliau yang termashur adalah Kitab Al Hujjalul Bayyinah , Kitab Sullamul’arsy fi Qiraat Warasy yang berisi tentang Kaedah Bacaan Alquran Imam Warasy,Kitab Taudhihul Adillah , 100 masalah Agama,Risalah sholat tarawih, risalah Qoblyah Jum’at.

Karisma keulamaan yang tampak dalam diri Muallim Syafi’i memancar , beliau bukan saja dikenal di indonesia tapi kedalaman ilmu beliau juga dikenal di luar negri seperti di Mekkah dan Hadromaut Tarim.Beliua juga sering mendapat kunjungan dari beberapa ulama Tarim seperti Alalamah Habib Umar bin Hafidz pengasuh pon-pes Darul Musthofa Tarim Hadromaut.

Ba’da mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad tepatnya tanggal 07 may2006 beliau merasakan nyeri di dada dan sesak napasnya, hingga akhirnya Muallim Syafi’i dilarikan kerumah sakit RSPP pertamina namun ditengah perjalanan Alloh SWT memanggilnya untuk kembali menghadapnya, retak agama….rengat agama…dengan meninggalnya orang alim….linangan air mata mengalir dari murid-murid serta orang-orang yang mencintai beliau ,ribuan orang berdatangan kerumah beliau untuk mensholati bahkan menurut penuturan murid beliau yang mensholati jenazah Muallim Syafi’i tak putus-putus dari pagi hingga malam hari.

Sabtu, 09 Februari 2008

KH.IDRIS KAMALI TEBUIRENG JOMBANG



Beliau bernama KH.Idris bin Kamali bin Abdul Jalil Assyarbuni adalah santri Cirebon yang belajar langsung dengan pendiri pon-pes Tebuireng Hadrotus Syeck Hasyim As’ari, berkat ketekunan dan kegigihan serta ta’zhim yang mendalam terhadap Gurunya Kh.Idris Kamali mampu mengusai berbagai disiplin ilmu terutama yang berkenaan dengan Gramatika Bahasa Arab (Syarah Ibnu Aqil, mantik dll) semuanya hapal diluar kepala. Dan sudah menjadi Tradisi di lingkungan Pesantren seorang santri sebelum kembali kedaerah asalnya harus mengajar dahulu Di pesantren Gurunya Tersebut. Kh.Idris pun mengajar di Tebuireng dan tinggal di lingkungan pesantren hingga beberapa waktu lamanya. Baginya Mengajar di Tebuireng adalah keharusan sebagai bentuk ta’zhim kepada Gurunya KH.Hasyim As’ari yang telah mengajarkan ilmu kepadanya dan Beliau merasa hutang Ilmu kepasda gurunya, hingga akhirnya Gurunya Kh.Hasyim As’ari menikahkan beliau dengan anaknya yang bernama Nyai Azzah.

Sepanjang Waktu Kh.Idris mengabiskan waktunya untuk mengajar dan beliau tidak mau mensia-siakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna beliau lebih senang mengajar di Masjid daripada mengajar di Madrasah yang telah disiapkan oleh pihak yayasan, alasan Beliau lebih memilih dimasjid daripada di Madrasah karena beliau ingin mendapat dua pahala yaitu pertama pahala i’tikaf dan kedua pahala mengajar. Metode yang sering digunakan Kh Idris dalam mengajar adalah Metode Sorogan ( santri membaca Kitab kehadapan gurunya dan gurunya menyimak bacaan santri ) dan metode seperti ini walaupun terkesan klasik namum memliki tingkat keberhasilan yang sangat besar, santri trampil dalam membaca kitab . Disamping itu pula Kh Idris sangat mencintai murid-muridnya beliau selalu mengajak murid-muridnya untuk melaksanakan amalan sunnah seperti Puasa Senin kamis, Puasa rajab bahkan meganjurkan santrinya untuk mendirikan sholat malam.Disaat beliau melaksanakan Sholat malam beliau selalu membayangkan murid-muridnya satu persatu lalu didoakan agar murid-muridnya mempunyai ilmu yang bermamfaat.

KH.Idris mempunyai kebiasaan Unik , beliau senang memelihara Hewan-hewan ternak seperti Sapi, kambing Bebek dll, Kegemaran tersebut bukan untuk mencari kekayaan semata tapi digunakan untuk sedekah kepada orang lain, kadang kala beliau memberikan Susu Perahan sapi kepada Dewan Guru di lingkungan Tebuireng, bahkan ketika cucu gurunya menikah( Gus Dur) ,Kh Idris memberikan dengan ikhlas beberapa ekor kambingnya untuk acara Walimahan Cucu Gurunya.

Ada cerita yang berkembang dalam lingkungan masyarakat Tebuireng tentang hewan-hewan piaraan Kh Idris. Umumnya masyakat percaya bahwa bila hewan-hewan piaraan KH.Idris yang memakan tanaman atau dagangan miliknya maka oleh siempuh akan dibiarkan saja hewan-hewan tersebut memakannya. Dan mereka menganggap bahwa Hewan tersebut akan memberikan berkah tersendiri bagi mereka.Menurut Penuturan Murid beliau, bahwa Kh Idris adalah Seorang Wali Mastur , Alloh Menutup Kewaliaan Beliau dengan keilmuaanya, sehingga tidak tampak Karomah dalam diri Kh Idris. Jika beliau menemukan masalah yang sangat Pelik beliau akan merujuk kepada Kitab dan Anehnya Isi kitab tersebut sesuai dengan persoalan yang beliau hadapi(bersambung).

referensi team Redaksi Majalah Tebuireng (rohman,atunk dan akbr)

Rabu, 30 Januari 2008

BEKAL MENGHADAPI KEMATIAN




Siapakah yang terdekat dengan diri kita ? yang terdekat dengan diri kita adalah kematian. Ungkapan tersebut pernah di kemukakan oleh Imam Ghozali kepada Murid-muridnya. Kematian selalu membayangi langkah kaki kita kemanapun, dimanapun , kapanpun jika Kematian menjemput maka Tidak ada seorangpun yang mampu untuk mengelaknya. Semua makhluk Alloh yang bernyawa akan mengalami yang namanya kematian.Kematian adalah Rahasia Alloh yang sulit dideteksi oleh rasionalitas dan mengandalkan hal yang bersifat empiris. Kita tidak tahu kapan sesorang akan mengalami proses kematian , apalagi untuk memajukan atau memundurkan kematian itu sendiri walaupun satu detik.

Takutkah kita mengahadapi kematian ? kematian tidak perlu ditakuti karena kita semua juga akan mati tapi kematian perlu disiapi dengan bekal kita menghadapi kematian. Bekal amal sholeh selama kita menjalani kehidupan selama di dunia. Selama ini kita jarang berfikir untuk mempersiapkan bekal kita dalam menghadapi kematian. Kesibukan kita terhadap urusan dunia kerap kali menyebabkan kita malas untuk memikirkan kematian. Kita hanya berfikir besok makan apa, bagaimana dengan kerjaan dikantor, tentang kuliah dan lain sebagainya yang telah melalaikan hati kita untuk memikirkan kehidupan yang akan datang. Bayangkanlah disaat kita sibuk terhadap urusan dunia lalu tiba-tiba kematian menjemput , kita hanya seonggok daging yang tidak berarti apa-apa, dimandikan mayat kita, disholati dan dikuburkan tubuh kita dalam ruang yang sempit dan gelap , Kerabat serta teman-teman kita lalu meninggalkan kita sendiri dalam ruang yang gelap itulah akhir dari kisah kehidupan kita di dunia. Dan tubuh kita lama-lama akan mengalami proses pembusukan dan tinggal tulang belulang. tentu kita harus menyadari bahwa didalam tubuh kita terdapat eksitensi lain yaitu jiwa yang membalut raga kita. Kita tidak hidup untuk semama-lamanya ada kehidupan lain setelah kematian. Amal sholeh yang akan menemani kita di dalam kubur dan menjadi tiket kita untuk mencapai surga Alloh. Jika tidak dari sekarang kita mempersiapkan bekal kita menghadapi kematian kapan lagi ? sangat di sayangkan jika kita terlalu mencintai materi dan kehidupan kita hanya selalu diwarnai dengan keburukan dan kejahilan yang akan mengakibatkan rusaknya pribadi kita dan juga merusak kehormatan agama. Gerak gerik kita selalu dalam pengawasan Alloh SWT sekecil apapun kita melakukan bentuk kejahatan dan maksiyat tentu akan mendapatkan balasan dari Alloh SWT. Alloh SWt tidak melarang kita untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia namun tentu kita tetap jangan melupakan untuk mempersiapakan bekal dalam menghadapi kematian.

Selasa, 22 Januari 2008

HABIB AHMAD BIN ALWI AL HADAD ( HABIB KUNCUNG KALIBATA)




Tak jauh dari Mall Kalibata terdapat maqom Seorang waliyulloh, Habib Ahmad Bin alwi Al hadad yang dikenal dengan Habib Kuncung. Beliau adalah seorang ulama yang memilki prilaku ganjil (khoriqul a’dah) yaitu diluar kebiasaan manusia umumnya.beliau adalah waliyullah yang sengaja ditutup kewaliannya agar orang biasa tidak menyadari kelebihannya karena di kawatirkan umat nabi Muhammad terlalu mencintainya dan agar tidak terlena dengan karamah nya tersebut maka allah swt menutup karamahnya tersebut dan hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat semua karomah Beliau.Habib Kuncung juga terkenal sebagai ahli Darkah maksudnya disaat sesorang dalam kesulitan dan sangat memerlukan bantuan beliau muncul dengan tiba - tiba .Lahir di Gurfha HadroMaut Tarim tanggal 26 sya’ban Tahun 1254 H, beliau berguru kepada Ayahandanya sendiri Habib alwi Al Hadad dan juga belajar kepada Al A’lamah Habib Ali bin Husein Al Hadad, Habib Abdurrahman Bin Abdulloh Al Habsyi dan Habib Abdulloh bin Muchsin al athos. Sebagaimana kebiasaan Ulama-ulama dari Hadromaut untuk melakukan perjalanan Ritual Dakwah ke berbagai negara termasuk ke Indonesia. Habib ahmad bin Alwi al hadad melakukan ritual dakwah ke Indonesia pertama kali singgah di Kupang dan menurut cerita Beliau Menetap beberapa tahun disana dan menikah dengan wanita bernama Syarifah Raguan Al Habsyi dan di karunai anak bernama Habib Muhammad Bin Ahmad Al Hadad. Selanjutnya Habib Ahmad bin Alwi al hadad melanjutkan dakwahnya ke pulau jawa dan menetap di Kali Bata hingga wafatnya.

Gelar Habib Kuncung yang diberikan kepada Habib Ahmad bin Alwi Al hadad yang saya tahu karena kebiasaan Beliau mengenakan Kopiah yang menjulang keatas (Muncung), dan Prilaku beliau yang terlihat aneh dari kebiasaan orang pada umumnya terutama dalam hal berpakaian. Habib Kuncung Wafat dalam usia 93 tahun tepatnya tanggal 29 sya,ban 1345 H atau sekitar tahun 1926 M dan di Maqomkan di Pemakaman Keluarga Al Hadad di Kalibata jakarta selatan.

Hingga kini Maqom Beliau selalu Ramai di kunjungi oleh para Peziarah dari berbagai daerah di Nusantara terutama pada perayaan Maulid yang diadakan setiap minggu pertama Bulan Robiul awal ba’da asyar.

KEDATANGAN HABIB UMAR BIN HAFIDZ KE LUAR BATANG



Saya juga tidak menduga, sabtu malam tgl 19 jan 2008 pukul 21.00 di Masjid Luar Batang kampung saya akan kedatangan seorang Ulama Besar dari Tarim Yaman. Al a’lamah Al Hafidz Al Habib Umar bin Hafidz ( pengasuh Pon - Pes Darul Musthofa Tarim ) dan Pimpinan Majelis Rosululloh Habib Munzir Al Musawa dan para habaib lainnya. Saya bergegas memberitahu keteman-teman saya prihal kedatangan beliau. Dan benar saja ketika saya menuju masjid Luar Batang disana sudah berkumpul para jama’ah Majelis Rosululloh yang bertugas sebagai border/panitia dan jama’ah lainnya dari berbagai kawasan jakarta dan sekitarnya.


Gema sholawat dan qasidah berkumandang menyambut kedatangan Beliau. setelah hampir dua jam saya menunggu akhirnya Tibalah Rombongan Habib Umar bin Hafidz langsung menuju Maqom Al habib Husein Bin Abu bakar Al idrus luar batang, acara dilanjutkan dengan Ziarah bersama dan ditutup do’a oleh Habib Umar bin hafidz. Hati saya merasa bangga dan bahagia meyambut Zuriyyah Rosululloh SAW apalagi kapasitas Beliau Sebagai Seorang Ulama besar yang memilki banyak murid terutama di Indonesia, beliau datang bersama dengan murid kesayangan beliau Habib Munzir Al musawa. Dan Alhamdulillah saya sempat berbincang sejenak Dengan Habib Munzir Al musawa Pimpinan Majelis Rosululloh ketika beliau berada di dalam Mobil untuk kembali pulang beserta rombongan, selama ini saya hanya kenal Beliau lewat tulisan - tulisan dalam situs www.majelisrosululloh.org,

dan ternyata beliau seorang Ulama yang ramah dan bersahabat dari wajahnya terpancar karismatik, sayapun mempersilahkan Beliau Untuk Mampir kerumah saya yang memang tak jauh dari dari masjid Luar batang dan beliaupun hanya mengucapkan Syukron….Lain waktu Insya Alloh..dan saya juga Maklum Akan kesibukan Beliau serta jadwal beliau mengisi majelis ta’lim Sangat padat apalagi Beliau sedang dalam tugas menemani guru beliau Habib Umar Bin Hafidz.


Rombongan Habib Umar dan Habib Munzir Al musawa akhirnya meninggalkan kampung luar batang sekitar pukul 24.00, saya yang sejak kecil lahir dan tinggal Di Luar batang punya kebanggaan tersendiri biarpun Kampung Luar batang terletak di daerah kumuh dan padat penduduk disana terdapat Maqom Waliyulloh Al alamah Habib Husein bin Abu Bakar Al Idrus yang selalu ramai dikunjungi oleh para Peziarah dan Ulama-ulama serta Habaib dari penjuru dunia dan Nusantara terutama pada malam jum’at dan pada perayaan Maulid serta Haul beliau RA.

Setelah rombongan pergi saya pulang kerumah, dan secara kebetulan saya mendapat kunjungan dari jama’ah Majelis Rosululloh dan yang lebih mencengankan saya diantara rombongan jama’ah majelis rosululloh turut pula anak Habib Munzir Al Musawa bernama Asmi Idrus Al Musawa yang tinggal di Condet .Rupanya Alloh SWT telah membuka jalan untuk terjalin Silahturahim dengan menghadirkan Anaknya Habib Munzir Al Musawa di rumah saya.Suatu pengalaman yang menurut saya Alloh telah kehendaki karena rasa Muhibbin terhadap Zuriiyah Rosululloh SAW

Minggu, 13 Januari 2008

AL HABIB UMAR BIN HUD AL ATHOS




Habib Umar Bin Hud Al Athos adalah seorang ulama dan konon beliau juga seorang wali quthub usianya lebih dari 100 tahun dilahirkan di penghujung abad ke 19 di Hadramaut, Yaman Selatan. Sejak usia muda beliau telah datang ke Indonesia. Mula-mula tinggal di Kwitang, Jakarta Pusat. beliau berdakwah sambil berjualan kain di Pasar Tanah Abang. Kemudian membuka pengajian dan majelis maulid di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar tahun 1950-an, beliau ke Mekkah dan bermukim selama beberapa tahun dan selama di mekkah beliu menggunakan kesempatan tersebut untuk belajar kepada ulama-ulama setempat. Tapi, sayangnya, saat hendak kembali ke Indonesia, ia tertahan di Singapura.

Pasalnya, pada awal 1960-an terjadi konfrontasi antara RI dan Malaysia, sementara Singapura masih merupakan bagian negara itu. Habib Umar baru kembali ke Tanah Air setelah usai konfrontasi, pada awal masa Orde Baru. Tapi, rupanya banyak hikmah yang diperoleh di balik kejadian tersebut. Karena, selama lebih dari lima tahun di Malaysia dan Singapura, ternyata beliau sangat dihormati oleh umat Islam setempat, termasuk Brunei Darussalam.

Karenanya tidak heran kalau orang menyebut Maulid Nabi yang diselenggarakan Habib Umar di Cipayung sebagai maulid internasional. Maulid ini dihadiri sekitar 100.000 jamaah, termasuk ratusan jamaah dari mancanegara. Untuk perjamuan makanan untuk para jamaah yang menghadiri maulid ini diperlukan ribuan ekor kambing dan berton-ton beras. Kalau ditanya orang dari mana dananya, maka Habib Umar selalu bilang dari Allah.

Sesuatu yang mungkin lain dibandingkan dengan acara-acara maulud di majelis lain adalah, tidak ada ceramah-ceramah setelah baca maulud. Acaranya langsung saja yakni baca maulud, zikir dan ditutup dengan do’a. Tidak adanya ceramah-ceramah yang sudah tradisi sejak lama itu, karena Habib Umar khawatir akan menimbulkan saling serang dan fitnah.



Kegiatan rutin Habib Umar yang lain yang memasyarakat adalah shalat subuh berjamaah di kediamannya di Condet. Setiap hari terdapat sekitar 300 jamaah subuh yang datang. Khusus pada hari Jumat, jamaahnya meningkat menjadi sekitar 1.000 orang. Setipa sabtu mereka para jama’ah diberikan pelajaran Fiqih sedangkan di Cipayung bogor tiap kamis malam diadakan pembacaan maulid diba”dan yang menarik adalah setelah diadakan kegiatan tersebut para jama’ah dijamu oleh Habib Umar Bin hud seperti nasi uduk lengkap dengan lauk-pauknya.Habib Umar meninggal dunia pada bulan Agustus 1999 di rumahnya dan dimakamkan di Wakaf al-Hawi dekat dengan pusat perbelanjaan PGC cililtan sesuai dengan wasiat beliau