Senin, 23 Februari 2009

KH.ZAINUDDIN BIN ABDUL MADJID ( SOSOK ULAMA KARISMATIK DARI LOMBOK)



Beliau adalah sosok ulama karismatik yang berasal dari Indonesia bagian timur. Kedalaman ilmu yang dimilikinya menjadikannya beliau sosok ulama yang cukup di segani dan termasyhur serta menjadi kebanggaan indonesia bahkan dunia. Ulama Ahli Hadist Mekkah Habib Muhammad Alwi al maliki bahkan pernah mengatakan ” Tidak ada para ulama dan Pelajar di Mekkah yang tidak mengenal Syech Zainuddin , beliau adalah ulama besar yang memiliki segudang ilmu bukan hanya milik bangsa Indonesia tapi milik umat islam sedunia. Ucapan Habib Muhamad alwi almaliki tersebut bukan tanpa alasan. Sosok Zainuddin bin Abdul madjid sudah terkenal memiliki kecerdasan yang luar biasa sejak usia remaja. Para guru-gurunya pun mengakui kelebihan yang dimiliki oleh Zainuudin.

Ulama asal Lombok ini terkenal dengan sebutan Tuang Guru Zainuddin bin Abdul Madjid Al amfani Al Fancuri, Lahir di Desa Pancor lombok timur tangal 11 may 1906. Ayah beliau KH. Abdul Madjid seorang ulama dan pejuang yang cukup di segani di lombok . Menjelang kelahiran Putranya , Ayahnya bermimpi didatangi Waliyulloh dari Tarim Hadro maut , dalam mimpi tersebut di beri pesan agar anaknya di beri Nama ”Saqqap” yang artinya “Orang yang memperbaiki atap ” Orang Indonesia menyebutnya “assegap”dan secara kebetulan Waliyulloh tersebut bernama “Saqqop”. Sejak kecil Zainuddin dipanggil dengan dialek sasak dengan sebutan “Segep” atau “gep”. Setelah Menunaikan Ibadah Haji baru Namanya di ganti dengan Haji Zainuudin bin Abdul Madjid.

Sejak kecil Tuan Guru ZAinuddin belajar kepada ayahnya dan ulama ulama di Lombok. Menginjak usia Remaja Tuan Guru Zainuddin di kirim ayahnya untuk belajar di Mekkah . Kecerdasan yang dimilki Tuan Guru Zainuddin mampu menyerap ilmu-ilmu yang di berikan gurunya. Diantara guru -guru beliau di Mekkah adalah Syech Hasan Muhamad Al masysyat, Al alamah Syech Salim rahmatulloh dan lain-lain. Kejeniusan Tuan Guru Zainuddin sangat di kagumi oleh guru guru beliau . Bahkan ketika masuk di Madrasah Al-Shaulatiyah sebagaimana lazimnya setiap Pelajar yang akan belajar di sana harus melalui Tes , dan yang memberikan Tes tersebut adalah Direktur Al shaulatiyyah sendiri Al alamah Syaikh Salim Rahmatullah dan Syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath. Dan Hasilnyapun sungguh mencengangkan, Tuan Guru Zainuddin lulus tes dan ditempatkan langsung di Tingkat Tiga. Namun dengan kerendahan hatinya Tuan Guru Zainuddin meminta agar dirinya masuk ke tingkat 2 saja dengan alasan untuk memperdalam ilmu Nahwu Shorop. Dengan demikian akhirnya Zainuddin belajar di Madrasah Al shaulatiyyah langsung ke tingkat 2. Tuan guru Zainuddin tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk belajar dengan sungguh sungguh. Dengan di temani oleh ibunya selama di Mekkah , Tuan Guru Zainuddin selalu minta Ridho dan do’a dari ibunya demi kesuksesannya dalam belajar. Dan terbukti Tuan guru Zainuddin lulus dengan predikat “Mumtaz” ( camlaude). Sebagai penghargan atas prestasinya Direktur Madrasah Al-Shaulatiyah Syaikh Salim Rahmatullah mengundang Ahli Kaligrafi terbaik di Mekkah untuk menulis Ijazah Tuan guru Zainuddin, bahkan Beliau mengatakan bahwa “Madrasah Al shaulatiyah tidak perlu memiliki murid banyak , cukup satu orang saja asalkan memilki prestasi dan berkualitas seperti ZAinuddin”. Prestasi yang didapat oleh Tuan guru Zainuddin bukan tanpa pengorbanan, Ibunda yang selalu mendampingi dan mendo’kannya telah meninggal dunia di Mekkah.

Hampir 13 tahun Ta’lim di Mekah Tuan Haji Zainuddin kembali ketanah air. Suasana konflik di tanah air dengan Belanda , telah membangkitkan semangat beliau untuk berdakwah dan melakukan perlawanan terhadap penjajah. Beliau melakukan dakwah ke berbagai plosok daerah dan terkenal dengan sebutan “Guru Bajang” . Tahun 1934 Tuan Guru Haji Zainuddin mendirikan Pesantren bernama “Al mujahidin” yang merupakan Cikal bakal berdirinya “Nahdlatul Wathon” yang di didirikan tgl 22 Agustus 1937 . Pembawaanya yang berwibawa dan keluasan ilmu yang mendalam menjadikan beliau sosok ulama yang menjadi panutan dan rujukan para ulama , Sikapnya yang sederhana tak menunjukan bahwa beliau seorang Ulama. Selalu mendengar keluh kesah warganya dan mencoba di carikan jalan keluarnya. Maka beliau begitu sangat di cintai murid dan warganya. Perkembangan Nahdlatul Wathon sangat pesat sampai saat ini telah memilki hampir 1000 cabang di seluruh nusantara , perkembangan tersebut tak lepas dari peran para muridnya yang membuka cabang di daerah tinggalnya masing masing.
Tuan Guru Haji Zainuddin juga aktif menulis , diantara karya tulis beliau adalah

1. Risalah al-Tauhid

2. Sullam al-Hija’

3. Syarah Safinah al-Najah

4. Nahdlah al-Zainiyyah

5. Al-Tuhfah al-Ampananiyah

6. Al-Fawakih al-Nahdliyyah

7. Mi’raj al-Sibyan ila Samaim al-Bayan

8. Anfat ‘Ala Tarikah al-Tsaniyah

9. Hizib Nahdlatul Wathan

10. Hizib Nahdlatul Banat

11. Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan

12. Batu Ngumpal Anak Nunggal

13. Tarekat Batu Ngumpal

14. Wasiat Renungan Masa I

15. Wasiat Renungan Masa II

16. Ta’sis NWDI

17. Imamuna al-Syafi’i

18. Mi’raj al-Sibyan

19. Siraj a-Qulub fi Da’iyat ‘Alamat al-Guyub

Kitab Atuhfat al anfaniyyah merupakan karya beliau yang menjadi Rujukan dan referensi para ulama di Mekkah dalam memecahkan Masalah Hukum waris .

Rabu, 18 Februari 2009

HABIB ANIS BIN ALWI AL HABSYI ( ULAMA KARISMATIK DARI SOLO)



Saya sendiri belum pernah bertemu Beliau dan Hanya sebatas mengenal nama beliau melalui sebuah Kitab Maulid bernama “Simtut Durror”, dan ternyata Habib Anis bin Alwi al Habsyi adalah cucu Pengarang Kitab Maulid Simtut Durror yang termasyhur tersebut. Menyesal juga saya belum pernah bertemu dan mencium tangan Beliau, Tapi beliau sudah dipanggil Alloh SWT tahun 2006. Habib Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad Al Habysi lahir di Garut Jawa Barat tanggal 5 may 1928 . Habib Alwi Al habsyi membawa keluarganya untuk menetap di Solo dan mendidik putra- putri beliau dengan sungguh-sungguh agar kelak bisa meneruskan Syiar dakwah yang telah dirintis oleh pendahulu mereka. Begitupun dengan Habib Anis al habsyi pendidikannya di mulai di deket rumahnya di Madrasah Ar Ribathoh Solo.

Sejak Ayahnya meninggal Otomatis Habib Anis meneruskan perjuangan dakwahnya dalam mensyiarkan agama alloh. Walaupun usianya relatif muda namun kapasitas keilmuan yang dimiliki tidak diragukan berkat gemblengan dan disiplin yang tinggi yang telah diajarkan ayahnya.

Habib Anis Al Habsyi merupakan Sosok ulama yang tawadhu yang menganggap bahwa dirinya tidak berarti apa-apa , Walaupun berasal dari keluarga Ahli Bait Rosululloh SAW namun karekter beliau seperti dari keluarga Jawa. Tata krama yang layaknya dimiliki orang jawa adalah Kromo Inggil , memperlakukan siapapun yang datang kepadanya dengan ramah layaknya saudara sendiri. Senyumnya yang khas mampu meluluhkan hati siapapun yang berjumpa dengannya.

Jika beliau membaca “Simtut Durror” serasa Rosululloh saw hadir di Majlis tersebut, suaranya yang khas mendayu menyentuh kalbu kalbu yang merindukan kekasihnya Sayyidul Wujud Muhammad SAW , kadang beliau meneteskan air mata . Tausiyah yang selalu disampaikan selalu mengajak Jamaah untuk selalu mendekatkan diri kepada Alloh dan menteladani akhlak mulia Rosululloh saw. Beliau pernah mengatakan kepada murid-muridnya “Jika kalian ingin mengenalku lebih dekat ,

pertama lihatlah rumahku dan masjid dekat rumahku, disitulah aku selalu mendekatkan diri kepada Alloh.

kedua Jawiyah di Majlis itu aku mendidik Murid muridku agar memilki akhlak seperti Rosululloh saw.

ketiga kusediakan Ribuan kitab dalam perpustakaan agar kalian dapat menggali ilmu yang sebanyak banyaknya.

keempat aku bangun bangunan megah dan pertokoan agar kalian sebagai umat Islam bekerja.

Habib Anis sepanjang hidupnya mengabdikan dirinya untuk mengajar di majlis majlis ilmu, Muridnya tersebar di berbagai plosok tanah air. Sifatnya yang istiqomah menempatkan beliau pada Maqom yang tinggi dikalangan Para ulama, bahkan beliau di sebut sebut sebagai “Paku Bumi” di Indonesia bagian tengah. Jika di barat ada Al walid Habib Abdurrahman bin ahmad assegaf ( bukit duri Jakarta) dan di Timur ada Habib Syech bin Muhammad bin Husein Al idrus (surabaya) dan di Tengah adalah beliau Habib Anis bin Alwi Al habsyi. Karunia alloh yang telah diberikan kepada Hamba-hambanya yang selalu istiqomah dalam mensyiarkan agama Alloh. Keteladan dan akhlak yang tingi tercermin dalam prilaku Habib Anis Al Habsyi. Kalau kita berjalan jalan di kota Solo dari pegawai sampai tukang becak mengenal sosok beliau yang sederhana dan ramah , Habib Anis tak segan segan Naik becak untuk mengunjungi suatu tempat. Maka tak heran sosok beliau begitu berkenan di hati Warga Solo . Tutur katanya yang santun dan Senyum yang Manis selalu beliau tebarkan kepada setiap orang yang berkunjung kerumahnya.

Hari jumat tagl 3 november 2006 , Habib Anis mengalami serangan jantung untuk yang keduakalinya. Saat itu juga Habib Anis di bawa kerumah sakit DR Oen dan dirawat disana. Semakin hari kondisi makin menurun dan beberapa kali pingsang hingga akhirnya Hari senin tgl 06 November 2006 oukul 12.55 Habib Anis berpulang kerahmatulloh. Berita Wafatnya Habis Anis menyebar begitu cepat , maka ribuan orang berdatangan dari berbagai daerah , linangan air mata dan gema takbir Alloh huakbar….. dari murid murid beliau mengiringi kerpergian beliau ketempat peristirahatan terakhir. Beliau dimaqomkan di sebelah timur Maqom Ayahandanya Habib Alwi al habsyi di komplek masjid al riyadh Solo. Semoga alloh tempatkan beliau dalam derajat yang Mulia amiinn