Minggu, 20 April 2008

HABIB SHOLEH BIN MUHSIN AL HAMID ( TANGGUL JEMBER JAWA TIMUR)



Beliau adalah Seorang wali qhutub yang lebih dikenal Dengan nama habib Sholeh Tanggul, Ulama Karismatik yang berasal dari Hadro maut pertama kali melakukan da’wahnya ke Indonesia sekitar tahun 1921 M dan menetap di daerah tanggul Jember Jawa timur. Habib Sholeh lahir tahun 1313 H dikota Korbah , ayahnya bernama Muhsin bin Ahmad juga seorang tokoh Ulama dan Wali yang sangat di cintai masyarakat , Ibunya bernama Aisyah ba umar.

Sejak Kecil Habib sholeh gemar sekali menuntut ilmu , beliau banyak belajar dari ayahandanya yang memang seorang Ahli ilmu dan Tashauf , berkat gembelengan dan didikan dari ayahnya Habib sholeh memilki kegelisahan Batiniyah yang rindu akan Alloh Swt dan Rindunya Kepada Rosululloh SAW, akhirnya beliau melakukan Uzlah ( Mengasingkan diri) selama hampir 7 tahun sepanjang waktu selama beruzlah Habib Sholeh memperbanyak Baca al quran , Dzikir dan membaca Sholawat . Hingga Akhirnya Habib Sholeh Di datangi Oleh tokoh Ulama yang juga wali Quthub Habib Abu bakar bin Muhammad assegaf dari Gresik, Habib Sholeh Diberi sorban hijau yang katanya Sorban tersebut dari Rosululloh SAW dan ini menurut Habib Abu bakar assegaf adalah suatu Isyarat bahwa Gelar wali Qhutub yang selama ini di sandang oleh habib Abubakar Assegaf akan diserahkan Kepada Habib Sholeh Bin Muhsin , Namun Habib sholeh Tanggul merasa bahwa dirinya merasa tidak pantas mendapat gelar Kehormatan tersebut. Sepanjang Hari habib Sholeh tanggul Menangis memohon kepada Alloh Swt agar mendapat Petunjuknya.

Dan suatu ketika habib Abyubakar Bin Muhammad assegaf gresik mengundang Habib sholeh tanggul untuk berkunjung kerumahnya , setelah tiba dirumah habib Abubakar Bin Muhammad assegaf menyuruh Habib Sholeh tanggul untuk melakukan Mandi disebuah kolam Milik Habib Abu bakar Assegaf , setelah mandi habib Sholeh tanggul di beri Ijazah dan dipakaikan Sorban kepadanya. Dan hal tersebut merupakan Isyarat Bahwa habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf telah memberikan Amanat kepada Habib sholeh tanggul untuk melanjutkan Da’wak kepada masyrakat.

Habib Sholeh mulai melakukan berbagai aktifitas dakwahnya kepada Masyarakat, dengan menggelar berbagai Pengajian-pengajian . Kemahiran beliau dalam penyampaian dakwahnya kepada masyarakat membuat beliau sangat dicintai , dan Habib sholeh Mulai dikenal dikalangan Ulama dan habaib karena derajat keimuan serta kewaliaan yang beliau miliki. Habib sholeh tanggul sering mendapat Kunjungan dari berbagai tokoh ulama serta habaib baik sekedar untuk bersilahturahim ataupun untuk membahas berbagai masalah keaganmaan, bahkan para ulama serta habaib di tanah air selalu minta didoakan karena menurut mereka doa Habib sholeh tanggul selalu di kabulkan oleh alloh SWt, Pernah suatu ketika habib Sholeh tanggul berpergian dengan habib Ali Al habsy Kwitang dan Habib ali bungur dalam perjalanan Beliau melihat kerumunan Warga yang sedang melaksanakan sholat Istisqo’ ( Sholat minta hujan ) karena musim kemarau yang berkepanjangan , lalu Habib sholeh Memohon kepada alloh Untuk menurunkan Hujan maka seketika itupula hujan turun. Beliau berpesan kepada jama’ah Majlis ta’limnya apabila do’a-doa kita ingin dikabulkan oleh Alloh Swt jangan sekali-kali kita membuat alloh murka dengan melakukan Maksiyat, Muliakan orang tua mu dan beristiqomalah dalam melaksanakan sholat subuh berjama’ah.

Habib Sholeh berpulang kerahmatulloh pada tanggal 7 sawal 1396 h atau sekitar tahun 1976, hingga sekarang Karomah beliau yang tampak setelah beliau meninggal adalah bahwa maqom beliau tidak pernah sepi dari para jamaah yang datang dari berbagai daerah untuk berziarah apalagi waktu perayaan haul beliau yang diadakan setiap hari kesepuluh dibulan syawal ribuan orang akan tumpah ruah kejalan untuk memperingati Khaul beliau.;

→ No CommentsCategories: MANAKIB

Kamis, 10 April 2008

KH.MUHAMMAD THOWIL ( SOSOK ULAMA SEDERHANA DAN TAWADHU' DARI BANTEN)



KH.Muhammad Thowil yang akrab dipangil Abah Thowil Pendiri Pon-pes Assalamiyah yang berlokasi Didesa Curug Sari kopo Serang, lahir tanggal 11 januari 1923 . Beliau Murid dari Kh.Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. Penampilan yang sangat sederhana layaknya Masyarakat biasa namun Kapasitas keimuaan yang beliau miliki sangat Luas . Kemahiran beliau dalam mengajar Kitab-kitab salaf terutama Ilmu Gramar Bahasa Arab ( Nahwu shorof) dan Fiqih. Pesantren yang dirintisnya dari awal semula masih belum memiliki sekolah-sekolah formal namun kini berjalannya waktu, bertambah banyaknya minat masyrakat baik disekitar nya maupun yang berasal dari berbagai wilayah seperti jakarta, lampung dan palembang untuk menimba ilmu-ilmu agama plus mendapat pendidikan formal dari sekolah , Abah Thowil membangun secara bertahap sekolah-sekolah formal dari MI sampai MA bahkan sekarang telah memiliki perguruan tinggi Islam.

Abah thowil disamping mengajar kepada santrinya beliau juga mengajar kepada masyakarat sekitar , maka tak heran beliau begitu dekat dihati masyakarat Curug sari. Keramahan serta tutur bahasa yang lembut mampu meluluhkan Hati-hati manusia yang keras. Kalimat yang keluar dari mulut beliau penuh dengan Hikmah ilmu . Bahkan beliau tidak pernah memarahi para santrinya yang nakal secara langsung , dengan halus beliau ungkap teguran tersebut lewat ta’lim dengan menyebut sifulan. Dan santri yang merasa bersalah tentu akan merasakan teguran halus tersebut sampai merasuki sampai relung hati yang dalam.

Dalam setiap kali ta’lim Abah thowil dengan ciri khasnya selalu mengisap lintingan tembakau dan segelas kopi, wajahnya yang tampak mulai keriput dimakan usia namun tak memudarkan semangat beliau untuk terus mengajar kepada santri-santrinya, beliau ingin mewujudkan agar santrinya menanamkan nilai -nilai kebaikan lewat kesederhanaan. bukan kesederhanaan yang baik, bukan pula kebaikan yang sederhana tetapi kebaikan disemua bidang, untuk itulah abah Thowil membekali santrinya dengan nilai dasar kebaikan yaitu “Keihklasan”, Ihklas adalah tanpa pamrih .Jiwa keihklasan santri tampak menonjol daripada sikap-sikap lainnya. Semakin tebal jiwa keihklasan yang tertanam pada diri santri maka akan membuat santri selalu optimis dan semakin maju, semangat keihklasan membuat santri bersedia memulai usahanya dari NOL kembali, membuat santri rela berkorban demi agama dan bangsa. Hal ini dapat diteladani oleh Abah Thowil itu sendiri yang memiliki jiwa keihklasan yang tinggi , Kh.Muhammad Thowil yang tadinya tidak dikerumuni ratusan santri , menjadi rumahnya terjepit ditengah-tengah kamar santri. Seorang santi ikhlas belajar , belajat dengan tanpa pamrih , santri mengabdi tanpa pamrih, menolong tanpa pamrih , berjuang tanpa pamrih, Pola tanpa pamrih itulah ajaran dari Abah Thowil. Karena benar-benar tanpa pamrih , maka Kh.Muhammad Thowil selalu mendapat perkenan dihati setiap orang, mendapat penuh kepercayaan , menjadi tempat mengadu dan dijadikan pemutus kata.

Tanggal 06 feb 2003 Kh.Muhammad Thowil berpulang kerahmatulloh, Linangan air mata mengalir dari masyarakat dan santri-santri yang sangat mencintai beliau , kesederhanaan dan ketawadhuan belia telah menorehkan kesan yang mendalam di hati para santrinya. Semoga Alloh Menempatkan beliau ditempat yang mulia .aminnnn

Senin, 07 April 2008

MAULID AGUNG DI MAQOM HABIB HUSEIN BIN ABUBAKAR ALAYDRUS LUAR BATANG



Suasana dari ketahun ketahun yang tak pernah berubah dari peringatan maulid Nabi Muhammad saw di Luar Batang adalah ketika selesainya Acara Maulid Jamaah akan berebut hidangan Nasi kebuli walaupun hanya dapat menikmati sesuap saja, Hidangan khas timur tengah ( nasi kebuli) menjadi rebutan dari para jamah nyaris membuat suasana tidak tertib. Saya sendiri yang duduk manis menanti hidangan tersebut tidak kebagian karena banyaknya Jamaah yang tidak sabar ingain menikmati kebuli yang diyakini penuh keberkahan tersebut.


Acara di mulai sejak pagi pukul 09.00 dengan melantunkan qasidah serta sholawat nabi yang diiringi dengan Hadroh menambah rasa kerinduan terhapap Rosululloh dan shohibul Maqom Habib Husein bin abu bakar alaydrus. Dilanjutkan dengan Ziarah bersama dan pembacaan Maulid Simtut Duror, yang membuat saya sedih dalam peringatan Maulid kali ini ini yang biasa memberikan sambutan Sebagai pengurus Maqom Habib Husein bin abubakar alaydrus adalah Habib ali alaydrus namun beliau telah berpulang kerahmatulloh beberapa bulan yang lalu, masih terngiang dalam ingatan saya begitu menggeloranya , mengobarkan semangat ketika beliau memberikan sambuatan, kapasitas beliau yang memang bukan sebagai Mubaligh dan da’i namun pengabdian serta keihklasan sebagai pengurus maqom Habib husein bin abubakalaydrus patut diteladani.

Dari tahun ketahunpun sudah berkurang para habaib sepuh yang tampak dari peringatan Maulid kali ini , Kebanyakan dari mereka sudah berpulang kerahmatulloh dan sudah terlalu tua seperti Habib Umar al athos, Habib Syeck Ali al jufri ,dll. Namun kader kader Da’i muda dari Bany alawiyah sebagai penerus dari Risalah Perjuangan Rosululloh saw sudah mulai tampak seperi Habib Zindan bin novel yang kemaren memberikan taushiyah pada peringatan Maulid di masjid Luar batang, Habib Musthofa alaydrus, habib Munzir al Musawa , habib Hasan assegaf, Habib Ahmad bin ali asseegaf dll.

Momentum Maulid adalah merupakan hal yang sangat tepat jika mereka para ulama dan Habaib sebagai Kader-kader Da’i ilalloh berkumpul bersama sebagai ajang bersilahturahim sebagaimana yang telah dirintis Oleh para Pendahulu mereka. Agar tali ukhwat selalu terjaga dengan baik. Dan mudah-mudahan Para penerus Salafus Sholeh selalu di beri hidayah oleh Alloh Swt untuk tetap Istiqomah (komitmen) dalam mensyiarkan Agama Alloh dan melestarikan Sunnah Rosul